Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Thursday, September 06, 2012

Kuadran B

Bagi yang belum pernah membaca bukunya Robert Kiyosaki "Cashflow Quadrant", akan saya singgung dikit tentang kuadran ESBI nya beliau dan alasan saya memilih kuadran B.

Kuadran E dan S berada di sisi kiri, sedang kuadran B dan I ada di sisi kanan. Menurut Kiyosaki, golongan orang-orang kaya berada di kuadran sebelah kanan, sedangkan golongan orang-orang miskin berada di kuadran kiri.

Dan karena saya tidak ingin menjadi orang miskin, maka sejak masa kuliah saya memang bertekad untuk berada di kuadran kanan. Gampang? Gampang sih kalau cuma omong doang, prakteknya gimana? Susah banget, apalagi kalau melihat teman-teman saya yang freshgraduate kerja di perusahaan pertambangan atau minyak atau bank gaji nya (tahun 2002-2004) paling minim sebesar 3-5jt. Saat itu saya masih berusaha mencari uang hanya untuk bisa makan hari itu, hari besok cari lagi.


Saat itu saya masih berada di kuadran kiri, tepatnya kuadran S. Karena memang menurut saya pribadi perpindahannya demikian, dari S ke B, saat kita sudah memahami sistem agar bisnis bisa berjalan terus tanpa perlu kita ada di tempat setiap saat. Ditambah saat kita belajar mulai jadi wiraswasta, apalagi yang lulus kuliah langsung nekad jadi wiraswasta kaya saya, sudah bisa dipastikan modalnya cuma nekad-semangat-doa (kecuali yg orang tuanya tajir yah).

Maunya sih langsung di kuadran I (uang yang bekerja untuk kita), tapi saya sangat sadar diri dengan kondisi keuangan karena untuk menjadi investor jelas memerlukan modal untuk di investasikan ke berbagai macam instrumen investasi. Bisa sih ngumpulin modal dengan bekerja terlebih dahulu, tapi sayangnya saya gak minat untuk bekerja untuk orang lain terlebih lagi saya takut akan merasa nyaman sebagai orang gajian dan gak berani untuk pindah kuadran.

Kuadran B juga adalah kuadran yang tersulit menurut Kiyosaki (buku "Guide to Investing") karena berurusan dengan orang banyak (pegawai/bawahan), mengurus cashflow, mencari omzet, dll. Namun karena faktor kefefet mau gak mau yah memang saya harus pilih kuadran B ini. Berdasarkan pengalaman saya, berada di kuadran B ini memang sangat susah di awalnya. Sering saya mau menyerah dan berpikir untuk menjadi pegawai saja, setidaknya aman terima gaji setiap bulan. Tapi saya selalu melihat dreambook saya, dan saya akan selalu bangkit kembali untuk usaha kembali. 

Saya jatuh bangun usaha sudah berkali-kali, ongkos belajar saya sudah ratusan juta rupiah mulai dari ditipu orang sampai bangkrut karena memang bisnisnya tidak berprospek. Tapi satu hal yang bisa saya tarik sebagai pelajaran yang ingin saya bagikan adalah "JANGAN PERNAH MENYERAH". Karena kita tidak tahu berapa lama lagi sebenanya usaha kita akan menuai hasil. Saya ingat ada salah satu usaha tabloid iklan gratis yang saya rintis bersama 2 orang rekan saya, satu persatu akhirnya mereka mengundurkan diri sampai akhirnya tinggal saya yang kemudian menyerah juga. Saat saya menghitung-hitung kerugian, ternyata saya baru menyadari 2 edisi lagi sudah balik modal, saat itu kami berhenti di edisi ke-5.

Saat kita memutuskan untuk menjadi pengusaha, percaya deh, jalannya sering kali gak mulus seperti bayangan kita. Tapi jangan pernah menyerah, walaupun mungkin bukan dukungan tapi kata-kata negatif yang keluar dari orang-orang terdekat kita, jangan pernah menyerah! Bergaul dengan orang-orang yang punya mimpi sama! Maka kita akan terus bersemangat. Ingat orang sukses bergaul dengan orang sukses, orang gagal bergaul dengan orang gagal! Mau sukses? Cari orang sukses, belajar dari dia!

0 comments:

Post a Comment