Subscribe For Free Updates!

We'll not spam mate! We promise.

Monday, November 12, 2012

Bicara Menabung

 
Kemarin saya membaca status facebook salah satu teman saya menyinggung mengenai gaya hidup golongan menengah di Indonesia (atau bisa saya sebut di kota Jakarta?) yg sangat konsumtif. Makan selalu diluar, beli gadget terbaru, sering ke mall, sehingga gaji habis setiap bulan dan tdk bisa menyisihkan uang untuk ditabung.

Sejujurnya nasehat teman saya itu baik adanya, namun saya juga tidak sepenuhnya setuju dengan dia. Menurut saya pribadi kita juga berhak untuk menikmati apa yang menjadi hasil kerja keras kita. Namun harus seimbang jangan semuanya di habiskan untuk kegiatan konsumtif kita. Menabung perlu namun rasanya kurang cerdas kalau uang yang kita sisihkan hanya untuk di tabung, menurut saya akan lebih baik kalau dana itu kita gunakan untuk berinvestasi atau untuk membeli bisnis.

Mengutip Kiyosaki, saat kita menabung uang kita akan digunakan oleh orang lain yang lebih pintar daripada kita (secara IQ finansial tentunya) untuk memperkaya mereka. Namun saya juga tidak menyarankan kita tidak memiliki tabungan sama sekali, namun besarnya secukupnya saja apabila kita memiliki kebutuhan darurat.


Saya pribadi lebih suka menabung dalam bentuk emas batangan, yang bila dibutuhkan sewaktu-waktu bisa digadaikan. Selain itu saya lebih suka membeli property apartemen, dimana cicilan bulanannya bisa saya anggap sebagai tabungan rutin tiap bulan namun masih bisa mendapatkan pemasukan apabila disewakan, yang tentu saja imbal hasil dari sewanya lebih besar dari pada uang yang ditabungkan ke bank. Sedangkan untuk keadaan darurat (sakit) saya lebih suka memproteksi keluarga saya dengan asuransi kesehatan, sehingga meringankan beban keuangan apabila mendadak ada anggota keluarga yang sakit.

Untuk dana yang saya tabung sendiri variabelnya tidak besar, hanya max sebesar 5% setiap bulannya. Tujuannya pun hanya satu ditabung untuk bayar DP property lainnya, jadi apabila sudah terkumpul saya bisa berburu property kedua saya. Atau kalau saya sudah siap secara mental dan pembelajaran, mungkin saya akan mencoba berinvestasi di saham, yang sejujurnya sampai sekarang saya masih ragu untuk mencoba karena saya typenya investor konvensional.

Jadi kembali kepada pendapat teman saya soal menabung, saya setuju bahwa kita harus menyisihkan pendapatan kita namun sebagian di tabung dan sebagian juga kita harus cerdik mengelolanya dengan di investasikan sesuai dengan yang kita rasa "sreg" dan cukup kita kuasai agar jangan sampai investasi kita malah rugi. Oh yah, sebagai disclaimer karena saya bukan financial planner tips ini bukan saran resmi saya, hanya membagikan pengalaman saya saja. Untuk tip profesional dapat menghubungi financial planner yang bersertifikat seperti Mas Safir Senduk.



0 comments:

Post a Comment